Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menilai BPI Danantara dapat memperkuat investasi secara komersial untuk kemakmuran rakyat.
Meski demikian, Ibas mengingatkan agar superholding tersebut dikelola dengan regulasi dan perundang-undangan yang jelas dan dibarengi dengan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) yang mengedepankan profesionalisme dan amanah kerja.
“Pengelolaan yang transparan dan profesional akan memastikan keberlanjutan Danantara dalam memberikan dampak positif, tidak hanya bagi BUMN, tetapi juga untuk kepentingan nasional,” kata Ibas melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 7 November 2024.
Melalui pengelolaan yang baik dan terstruktur, kata Ibas, superholding ini diharapkan dapat menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dana abadi yang dikelola Danantara di bawah kepemimpinan pemerintah Indonesia diharapkan tidak hanya mampu memperkuat sektor pangan, energi dan industri, namun juga menggerakkan sektor-sektor lain melalui investasi baru yang berkelanjutan.
“Keberadaan Danantara akan memberikan nilai tambah bagi keuangan nasional melalui investasi yang terencana dan terstruktur,” kata Ibas.
Ibas menjelaskan bahwa model superholding ini akan membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dalam kancah investasi internasional.
“Di mana dana abadi tersebut bisa meningkatkan posisi kita di mata dunia untuk mendapatkan pinjaman-pinjaman, investasi-investasi baru, dan juga kerjasama-kerjasama di pasar global, tidak hanya di Indonesia itu sendiri,” demikian Ibas.
Peluncuran BPI Danantara direncanakan pada Kamis 7 November 2024, namun harus ditunda sampai Presiden Prabowo Subianto selesai melakukan kunjungan kenegaraan ke lima negara.
BERITA TERKAIT: