Komisioner KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya mengatakan, wilayah yang dipetakan itu merupakan hasil evaluasi dari Pilpres 14 Februari 2024.
"Jadi Pilpres 2024 itu kan pas hari H-nya banjir, jadi kami data kembali dan tentu kami pakai asumsi kemungkinan terburuk, karena November adalah musim hujan," kata Dody dikutip Jumat, 25 Oktober 2024.
"Kita asumsikan hari H hujan, maka kami pastikan tendanya harus representatif," sambungnya.
KPU DKI juga akan menyiapkan opsi TPS lain atau TPS relokasi, apabila banjir merendam.
Opsi tersebut bisa menggunakan gedung sekolah atau fasilitas publik lainnya.
Adapun kemungkinan terburuknya, kata Dody, KPU DKI bakal melakukan pemilihan susulan agar warga Jakarta bisa tetap mencoblos.
"Tapi kami tidak berharap (pemilu susulan), kami mitigasi semaksimal mungkin," kata Dody.
Diketahui, TPS yang didirikan untuk Pilkada Jakarta hanya berjumlah 14.000-an atau setengah dari TPS yang dibangun pada saat Pilpres 2024 lalu.
BERITA TERKAIT: