Hal ini disampaikan analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio, menanggapi rencana KPU menggelar debat perdana pada 6 Oktober 2024 dengan tema "Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global".
"Warga Jakarta ini sangat banyak maunya dan rasional, sehingga mereka pun bisa tertawa dengan program dari calon gubernur yang dinilai tak realistis," ujar Hensat lewat keterangan tertulisnya, Jumat (4/10).
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu juga memprediksi bahwa debat pertama nanti akan menjadi acuan utama masyarakat Jakarta dalam menentukan pilihan di Pilkada Jakarta 2024.
Hensat melihat, sampai saat ini para cagub-cawagub belum menunjukkan program yang terlihat baru untuk masyarakat Jakarta. Menurutnya, para paslon juga belum menyasar masyarakat Jakarta secara mikro.
"Banyak sekali saat ini program-program yang 'me too' dengan program-program gubernur sebelumnya dengan dalih melanjutkan dan ketika membicarakan pembangunan kota masih belum masuk ke ranah mikro masing-masing penduduk Jakarta, harusnya menjadi fokus ini," papar Hensat.
Hensat pun mengingatkan para paslon untuk berani menawarkan program baru dan tak sekedar melanjutkan yang sudah ada. Sebab melanjutkan program-program yang sudah berjalan seharusnya memang menjadi kewajiban para calon gubernur jika terpilih.
"Sebaiknya para paslon dalam debat nanti juga memaparkan program-program secara detail dan jelas targetnya, karena dari debat yang waktunya sedikit ini juga akan mempengaruhi elektabilitas mereka," tandasnya.
BERITA TERKAIT: