Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos mencatat setidaknya ada sebanyak 24 artis dari total 580 anggota legislatif terpilih dari Pemilu 2024. Namun, persepsi publik terhadap para artis yang masuk Komplek Parlemen Senayan beragam.
"Banyak pihak yang skeptis terhadap kontribusi para artis di DPR RI periode 2024-2029 ke depan. Tetapi ada juga yang menaruh harapan, setidaknya mereka bisa memperjuangkan nasib dunia seni, hiburan dan budaya tanah air," ujar sosok yang kerap disapa Biran itu ke
RMOL, pada Rabu (2/10).
Magister ilmu komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu memaparkan, bagi kalangan yang kontra pada artis yang menjadi politisi, terdapat 4 hal mendasar yang melandasinya.
Pertama, disebutkan Biran adalah posisi anggota DPR bagi artis hanya sebagai profesi untuk mendapatkan privilege kekuasaan dan akses terhadap sumber daya ekonomi, alias jalan pintas menuju kaya.
Kedua, memanfaatkan artis melalui jabatan anggota DPR untuk mendulang suara partai politik di pemilu, karena faktanya artis memiliki modal popularitas.
"Ketiga artis menjadikan politik sebagai alat komersialisasi. Dan keempat eksistensi artis di DPR juga merupakan bagian dari kebuntuan partai politik dalam melakukan rekrutmen dan kaderisasi internal partai politik, dalam mencari bibit-bibit potensial yang kelak akan menjadi politisi," sambung Biran.
Sedangkan bagi masyarakat yang pro terhadap artis yang masuk Parlemen, menurut penulis buku Negara Katanya tersebut menilai akan muncul pandangan tentang kesamaan hak dalam berpolitik.
"Yang pro terhadap maraknya artis menjadi anggota DPR RI akan mendasarkan pada argumen bahwa artis juga merupakan warga negara yang punya hak untuk menjadi anggota DPR, mereka juga memiliki pemahaman, pengetahuan dan pengalaman tentang isu-isu berkaitan kebijakan publik, hak asasi manusia, kesetaraan gender, isu profesi, isu pendidikan, kemiskinan," tutur Biran.
"Artis juga punya harapan, punya idealisme, punya keinginan terhadap pengembangan dan kemajuan seputar profesi mereka," sambungnya.
Terlepas dari itu, yang paling penting menurut Biran adalah mendorong masyarakat untuk mengawasi kinerja para artis yang menjadi wakil rakyat, supaya kinerja lembaga legislatif bisa memberikan dampak positif langsung bagi kehidupan bermasyarakat.
"Yang paling utama bagi kita adalah kepekaan para artis yang sudah duduk di DPR ini untuk segera menyadari bahwa profesi anggota DPR adalah profesi yang mengedepankan rasionalitas, menyerap aspirasi, mengartikulasi kebijakan, mengagregasi kepentingan, manajemen konflik, literasi dan edukasi politik," ucapnya.
"Dan yang paling krusial memperjuangkan hak-hak rakyat dari daerah pemilihannya masing-masing secara khusus dan rakyat Indonesia secara umum," demikian Biran menambahkan.
BERITA TERKAIT: