Pengamat politik Citra Institute, Efriza melihat beredarnya informasi di lingkaran istana terkait kekhawatiran Jokowi dipenjara merupakan hal yang wajar.
"Jadi carut marut pengelolaan negara di periode terakhir Jokowi sebagai Presiden memang tak bisa dibantah," ujar Efriza kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, pada Jumat (20/9).
Tetapi, menurutnya, untuk menghukum Jokowi tidak mudah dilakukan. Karena dia memandang Presiden ketujuh RI itu telah memberikan ruang kekuasaan kepada loyalisnya dan juga keluarganya.
"Menyentuh Jokowi untuk diproses hukum rasanya seperti hal yang mustahil. Jadi rakyat hanya menjadi penonton saja, melihat realitas hidup semakin sulit, kesenjangan sosial semakin membesar," tutur Efriza.
"Tetapi, rekan-rekan di pemerintah tetap tak bisa menunjuk aktor negara yang sedang membuat nelangsa negeri ini," sambungnya.
Oleh karena itu, dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) itu meyakini, Jokowi akan dilindungi oleh loyalis dan keluarganya untuk lepas dari jeratan hukum.
"Utamanya Gibran yang akan amat melindungi Presiden Jokowi yang sekaligus ayahnya. Ini semua karena utang budi," demikian Efriza.
BERITA TERKAIT: