"Saya rasa itu pernyataan yang menyesatkan ya. Setahu saya presiden suka sekali ketemu siapapun, apalagi terkait dengan lembaga antikorupsi seperti KPK," kata Noel, sapaan akrabnya, saat dihubungi, Sabtu (14/9).
Noel lantas menilai Nawawi seharusnya tak membuat pernyataan dengan bentuk opini. Terlebih Jokowi sebenarnya menaruh perhatian terhadap isu pemberantasan korupsi.
"Maksud saya janganlah di akhir-akhir pemerintahan Pak Jokowi ini ada penyesatan opini, itu tidak baik," imbuhnya.
"Setahu saya Pak Jokowi itu concern sekali terhadap lembaga ini, apalagi indeks korupsi kita kan mundur ya. Itu menjadi atensi beliau. Jadi ya Ketua KPK tak usah membuat pernyataan-pernyataan yang malah membuat gaduh," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango menilai koordinasi antara KPK dengan pemerintah sebagai sebuah hal yang penting. Namun, Nawawi berkelakar bahwa dibandingkan Pimpinan KPK, organisasi kemasyarakatan (Ormas) lebih mudah bertemu dengan presiden.
"Penting sangat karena koordinasi dengan pemerintah. Saya pernah bercanda dengan Pak Alex (Alexander Marwata), saya kirimi satu link pemberitaan. Pak Alex, lebih mudah Ormas ya ketemu Pak Presiden daripada pimpinan KPK," kata Nawawi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/9).
Nawawi pun mengaku Presiden Jokowi tidak pernah mengundang dirinya untuk membahas soal KPK.
"Kami ada beberapa kali mengajukan permohonan untuk menghadap. Satu kali saja itu dipenuhi kaitannya dengan rencana penyelenggaraan Hakordia. Pada waktu itu. Satu kali," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: