Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Apa yang Terjadi Kalau Kotak Kosong Menang Pilkada?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 31 Agustus 2024, 04:47 WIB
Apa yang Terjadi Kalau Kotak Kosong Menang Pilkada?
Ketua Divisi Teknis KPU, Idham Holik/RMOL
rmol news logo Maraknya calon tunggal di puluhan daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024 tak jadi kekhawatiran Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena sudah ada mekanisme yang mengatur kalau pasangan calon tunggal kalah dari kotak kosong. 
HUT 79 RI

Jika pasangan calon tunggal kalah melawan kotak kosong di Pilkada 2024, maka daerah tersebut akan dipimpin oleh Penjabat (Pj) sementara.

"Kalau sekiranya pasangan calon tunggal tidak memenuhi syarat ketentuan untuk dinyatakan terpilih yaitu dengan ketentuan memperoleh suara sah lebih dari 50 persen, ternyata tidak melampaui batas ketentuan tersebut sebagaimana yang diatur dalam pasal 54 D UU 10/2016, maka akan diadakan pemilihan pada pemilihan selanjutnya. Kapan pemilihan selanjutnya? Yaitu 2029," jelas Ketua Divisi Teknis KPU, Idham Holik, di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).

"Selama periode pemerintahan pasca-Pilkada tahun 2024 ini akan dipimpin oleh penjabat sementara karena penyelenggaraan pilkada 5 tahun selanjutnya diatur di dalam pasal 3 UU 8/2015," imbuhnya.

Lanjut Idham, kotak kosong itu merupakan surat suara tak berfoto. Di mana ketika ada masyarakat yang tidak mendukung pasangan calon tunggal, akan tetap difasilitasi dengan menampilkan kotak kosong atau surat suara tidak berfoto.

Idham menyampaikan meski hanya terdapat calon tunggal, KPU tetap akan melakukan pengundian nomor urut, yang akan dilaksanakan pada 23 September 2024.

Sebelumnya, KPU mencatat ada satu provinsi yang hanya mendaftarkan satu pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur yaitu di Papua Barat. KPU pun akan membuka kembali pendaftaran di wilayah tersebut.

"Calon tunggal tingkat provinsi itu hanya di Papua Barat," kata Idham Holik, dalam konferensi pers di kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).

Idham menambahkan, pihaknya memperpanjang masa pendaftaran di Papua Barat karena masih terdapat partai politik yang belum mengusulkan pasangan calonnya, yaitu PKN.

"Di Papua Barat kebetulan masih ada partai politik dalam hal ini PKN yang belum bisa mengajukan daftar calon sebagaimana yang diatur di pasal 11 PKPU Nomor 10 tahun 2024, seluruh partai politik pada dasarnya bisa ajukan pasangan calon," jelasnya.

Adapun perpanjangan masa pendaftaran bagi wilayah yang hanya terdapat paslon tunggal dilakukan mulai 2-4 September 2024. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA