Sebab Golkar sempat mengumumkan dukungan terhadap pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah yang merupakan jagoan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Politikus Partai Golkar, Khalid Zabidi, mengungkap hal tersebut terjadi akibat proses transisi kepemimpinan dari Airlangga Hartarto ke Ketua Umum Golkar yang baru, Bahlil Lahadalia.
"Ini tampaknya terjadi kegagapan peralihan kepengurusan ketua umum Partai Golkar," kata Khalid saat menjadi narasumber Channel YouTube Forum Keadilan TV, Rabu (28/8).
Situasi ini semakin rumit dengan adanya perbedaan pandangan antara kepemimpinan lama dan baru, yang mencerminkan peralihan yang belum sepenuhnya stabil.
"Bagaimana Airlangga telah melepaskan tekanan dengan mundur. Sehingga bola liar dan bola panas itu berada di tangan bahlil sekarang," jelasnya.
Keputusan Golkar mendukung Airin setelah sebelumnya PDI Perjuangan juga memberikan dukungan, memicu spekulasi tentang dinamika politik internal partai.
Airin dianggap telah berkorban demi Golkar, dengan mendaftarkan diri melalui PDIP meskipun merasa memiliki basis massa yang kuat di Golkar.
"Pesan dari Bu Megawati menambah sedikit sajalah beban buat Airin dan saya rasa Airin mampu keluar dari situ dan memenangkan pemilihan gubernur," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: