Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya di acara penutupan Kongres VI PAN, yang digelar di Kempinski, Jakarta, Sabtu malam (24/8).
Awalnya, Prabowo mengucapkan terima kasihnya kepada Partai Amanat Nasional (PAN) atas kesetiaan dan dukungan yang diberikan kepadanya selama bertahun-tahun, meskipun mereka harus menghadapi kekalahan politik berulang kali.
“Jangankan hinaan ejekan fitnah, jiwa saya nyawa saya, saya serahkan kepada bangsa ini. Tapi, karena saya berada di kalangan sahabat yang setia dari dulu, izinkan saya beberapa saat sampaikan isi hati saya. Pertama, isi hati saya terima kasih PAN, terima kasih atas kesetiaanmu, terima kasih kau selama ini berada di sebelahku,” ujar Prabowo.
“Terima kasih walaupun kita mengalami kekalahan berkali-kali kau tetap di sebelahku,” imbuhnya menegaskan.
Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada para pendukung yang terus berjuang dan berkorban demi kepentingan rakyat, meskipun harus melewati hari-hari istirahat dan waktu santai. Ia menegaskan pentingnya memberikan penghargaan dan dukungan kepada mereka yang setia kepada bangsa dan negara, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya nasional.
“Saudara-saudara berkorban dalam politik, pada hari libur ketika orang lain bersantai-santai, pada saat hari istirahat, para politisi justru berpolitik di malam istirahat. Dan saudara-saudara tetap berkorban, ada yang urunan, terus mengabdi, urunan lagi, dan kemudian jika ada niat, iya kan?” tutur Prabowo.
Lebih jauh, Prabowo juga mengingatkan agar semua pihak tetap waspada terhadap upaya-upaya pemecahbelahan dari kekuatan asing dan mengajak semua golongan untuk bersatu demi kepentingan rakyat.
Ia menekankan bahwa pemimpin harus berani, tetapi tidak boleh menyimpan dendam atau kebencian.
"Jadi saya enggak ada masalah, saya tidak ada masalah, diberi nilai 11 enggak apa apa. Sungguh, sungguh, saya enggak apa-apa diberi nilai 11, karena rakyat saya memberi nilai saya 58,58 persen," pungkas Prabowo.
Prabowo mendapat nilai 11 dari 100 dari Anies Baswedan saat menjalani debat menuju Pilpres 2024. Angka tersebut merupakan rapor kinerja Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo.
Menurut Anies, kinerja Kemhan tak optimal karena banyak kebijakan yang dianggapnya belum memihak pada prajurit TNI, misalnya pemberian tunjangan dan pembelian alutsista bekas.
BERITA TERKAIT: