"Keutuhan dan soliditas Partai Golkar merupakan yang utama. Dinamika yang terjadi di Partai Golkar dengan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar harus disikapi dengan bijak," kata Bamsoet di JCC Jakarta, Senin (19/9).
Padahal sebelum Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketum Partai Golkar, Bamsoet mengaku bersama Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bahlil Lahadalia, sepakat akan maju sebagai calon Ketum Partai Golkar guna bertarung dengan Airlangga Hartarto sebagai petahana.
"Melihat situasi politik yang berubah total, saya, Agus Gumiwang dan Bahlil Lahadalia telah berembuk dan sepakat untuk mendukung salah satu dari kita sebagai Ketum Partai Golkar," kata Bamsoet.
Hasilnya Bamsoet dan Agus Gumiwang sepakat mendukung Bahlil Lahadalia sebagai Ketum Partai Golkar periode 2024-2029.
"Dalam Munas XI Partai Golkar nanti, kemungkinan besar akan memilih Bahlil Lahadalia secara aklamasi," kata Bamsoet.
Diketahui, Bahlil Lahadalia jadi calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar.
Keputusan itu disampaikan Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas Partai Golkar, Adies Kadir berdasarkan pada hasil verifikasi oleh panitia.
“Berkas pendaftaran bakal calon atas nama Bahlil Lahadalia dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan sebagai calon ketua umum pada Munas ke XI Partai Golkar tahun 2024,” kata Adies Kadir di kantor DPP, Jakarta, Senin malam (19/8).
Sedangkan, untuk kandidat lain, yakni Ridwan Hisjam sebelum Bahlil yang dinyatakan tidak lolos verifikasi Calon Ketua Umum Partai Golkar.
Ridwan tidak lolos karena ada beberapa syarat yang tidak terpenuhi.
“Dari 7 persyaratan ada 2 persyaratan yang tidak terpenuhi. Yang paling ini adalah surat dukungan,” ujar Adies.
BERITA TERKAIT: