Terbaru, Yudian Wahyudi meminta maaf atas polemik yang terjadi atas pencopotan jilbab 18 anggota putri Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 saat pengukuhan.
"Sebagai pejabat publik Yudian memang sering berbuat ulah dan melakukan tindakan kontroversial, terutama yang berdampak terhadap akidah Islam," kata Presidium Forum Alumni Kampus Seluruh Indonesia (AKSI) Juju Purwantoro dalam keterangannya, Sabtu (17/8).
Juju menilai tindakan Yudian tersebut merupakan bentuk diskriminasi dan unsur kebencian terhadap keyakinan agama (Islam) sesesorang.
"Sangat tidak patut dan pantas Yudian yang juga mengaku beragama Islam masih memegang jabatan sebagai kepala BPIP. Tindakannya sangat meresahkan, dan memecah belah umat Islam. Oleh karenanya dia wajib segera dipecat dari jabatannya," kata Juju.
Juju mencatat, saat sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada 2018, Yudian membuat kebijakan larangan pemakaian cadar bagi mahasiswi di kampus.
Yudian juga dianggap telah membenturkan norma agama dengan Pancasila, dengan mengatakan ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
"Yudian dengan tegas mengatakan musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," kata Juju.
BERITA TERKAIT: