Sebelum prosesi pengibaran Sang Saka Merah Putih, pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) lebih dulu menampilkan formasi istimewa.
Sebanyak 76 anggota Paskibraka yang berasal dari SMA terpilih di seluruh provinsi Indonesia, berbaris rapi mengenakan seragam putih.
Dengan langkah tegap, mereka memasuki lapangan upacara yang telah dipenuhi ribuan tamu undangan.
Barisan Paskibraka dikawal oleh pasukan Paspampres berseragam lengkap yang berjalan di belakang mereka.
Tak lama kemudian, pembawa baki naik ke podium utama Istana Merdeka untuk menerima Bendera Pusaka langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Presiden RI tampak mencium bendera sebelum menyerahkan bendera pusaka kepada pembawa baki.
Dengan penuh kehormatan, pembawa baki kemudian turun dan bergabung kembali dengan barisan.
Sesaat sebelum pengibaran dimulai, para anggota Paskibraka membentuk formasi angka 80 di lapangan hijau dekat air mancur, melambangkan usia kemerdekaan Republik Indonesia.
Formasi tersebut sontak mendapat tepuk tangan meriah dari para tamu yang hadir, menjadi simbol kebanggaan generasi muda terhadap perjalanan panjang bangsa.
Prosesi pengibaran pun dimulai. Tiga orang anggota Paskibraka yang bertugas sebagai pengibar bergerak menuju tiang utama. Bendera Pusaka diserahkan dari pembawa baki, lalu dikerek perlahan ke puncak tiang.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya pun dikumandangkan, diikuti seluruh peserta upacara yang berdiri tegak penuh khidmat. Suasana hening bercampur haru mengiringi detik-detik Sang Merah Putih berkibar megah di angkasa.
Bendera Pusaka akhirnya sampai di puncak tiang tepat bersamaan dengan berakhirnya lagu Indonesia Raya.
Momen ini menjadi puncak sakral dari upacara peringatan kemerdekaan, sekaligus menegaskan semangat persatuan dan nasionalisme di usia ke-80 Republik Indonesia.
BERITA TERKAIT: