Menurut Prasetyo, performa para anggota Paskibraka pada gladi kali ini terlihat lebih percaya diri dibanding hari pertama, meski masih ada beberapa kekurangan teknis.
“Sebuah kebanggaan, saya aja merinding. Hari ini sudah relatif lebih oke, lebih percaya diri, meskipun belum maksimal,” ujarnya kepada wartawan.
Prasetyo mengungkapkan bahwa dirinya sempat memberi wejangan secara personal kepada sejumlah anggota Paskibraka.
Ia menekankan bahwa mereka adalah putra-putri terbaik bangsa yang terpilih melalui seleksi ketat di daerah.
"Mungkin kita semua dulu pernah bercita-cita pengen juga jadi Paskibraka, tapi apa daya. Tidak semua punya kualitas untuk seberuntung adik-adik. Saya yakin betul mereka punya jiwa dan semangat untuk memberikan yang terbaik,” tuturnya.
Meski memuji penampilan mereka, Prasetyo tetap mencatat sejumlah hal yang perlu diperbaiki, seperti kerapian barisan dan ketepatan konsentrasi saat menerima aba-aba.
“Masih ada yang kalau dilihat dari samping, lurusnya belum sempurna. Kadang-kadang juga masalah konsentrasi, begitu mendengar aba-aba ada yang sigap, ada yang agak terlambat sepersekian detik. Itu normal. Tapi kita mesti bangga, karena sikap sempurna saat menjadi petugas upacara itu tidak mudah,” jelasnya.
Prasetyo pun mengajak masyarakat untuk melihat sisi positif dari kerja keras para anggota Paskibraka.
“Kita harus mulai belajar melihat yang baik-baiknya, yang positif-positif. Jangan melihat yang negatif-negatif,” kata dia.
Berdasarkan pantauan, sebanyak 76 calon Paskibraka mengikuti gladi kotor hari kedua dengan penuh konsentrasi.
Mereka tampil rapi mengenakan seragam latihan berwarna biru muda, dipadukan dengan celana atau rok hitam, serta topi berwarna biru senada yang menambah keseragaman penampilan.
Suasana latihan semakin semarak ketika beberapa pesawat tempur TNI Angkatan Udara melintas di langit sekitar Istana Merdeka.
BERITA TERKAIT: