Rakor yang digelar mulai 5 hingga 7 Agustus 2024, melibatkan 28 kementerian/lembaga, 38 Dispora Provinsi, organisasi kepemudaan, serta sebagian Dispora Kabupaten/Kota.
Deputi 2 Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta mengatakan dilaksanakan rakor bertujuan untuk mendongkrak Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), sehingga memiliki daya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam rakor tersebut akan mensinkronkan program-program, di mana IPP tersebut diukur dari lima domain, seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi.
"Kelima domain tersebut yang akan kami koordinasikan dalam Rakor Pengembangan Pemuda kali ini, supaya skor IPP akan terus tinggi," ujar Raden Isnanta dalam keterangan tertulis, Selasa (6/8).
Dikatakan Isnanta, dalam Rakor Pengembangan Pemuda 2024 ini sekaligus launching skor IPP terbaru yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yakni dengan skor 56,33. Sebelumnya, Kemenpora pun merilis skor IPP sebesar 55,33 poin pada 2022. Sementara Pada skor IPP 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,5 poin menjadi 55,83.
Dipaparkan Isnanta, upaya pemerintah untuk meningkatkan IPP antara lain memperluas kolaborasi lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan kepemudaan, meningkatkan partisipasi pemuda dalam kegiatan berorganisasi, kewirausahaan di kalangan anak muda, hingga meningkatkan partisipasi anak muda di segala bidang termasuk pemanfaatan teknologi di era serba digital.
Lanjutnya, saat ini dibutuhkan kenaikan yang tajam dari IPP ini untuk menghasilkan pemuda yang memiliki daya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045,
"Artinya skor IPP itu potret dari posisi pemuda Indonesia dan rakor ini untuk menggerakkan semua komponen, terukur dan bareng-bareng menjalankan skenario program yang telah disepakati bersama bertujuan mewujudkan skor IPP tinggi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: