Aktivis HAM asal Papua Natalius Pigai menghadiri undangan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk diajak urun rembug mencari solusi mengenai daerah tertinggal.
“Undangan dari Tim Kementerian Investasi tentang Daerah Tertinggal & Daya Saing SDM Indonesia. Daya Saing Indonesia cukup baik tetapi problemnya “ tertumpuknya SDM yg kompeten di Kota2 besar sehingga kualitas SDM di daerah rendah,” tulis Pigai dalam akun media X pribadinya dikutip RMOL, Jumat malam (2/8).
Menurut dia kesenjangan SDM antar daerah masih banyak terjadi di Indonesia. Sehingga hal itu menghambat pembangunan dan kesejahteraan serta pemerataan di Indonesia.
“Kesenjangan ini bisa teratasi jika Dunia Pendidikan Umum (Science), Vokasi (Skills), Mental (Attitude) tidak didesentralisasi karena Biaya Fasilitas, Kurikulum, Tenaga Pengajar & Anggaran hanya Pusat yg mampu. Waktu saya menjadi Kasubdit Instruktur & Tenaga Pelatihan Ditjen Binalatas, Kemnaker. BLK2 di daerah mati, tutup & dialihfungsikan jadi Kantor Camat dll,” bebernya.
“Sehingga jika dihitung berdasarkan Standardisasi, Sertifikasi & Kompetensi maka jumlahnya lebih banyak org Kota dari pada daerah2. Rumusnya “gampangkan siapkan SDM kita?”. Tdk usah banyak teori2 lagi,” tandas Pigai.
BERITA TERKAIT: