Pasalnya, pemerintah yang terkoneksi dengan seluruh dunia sekalipun hingga kini masih belum bisa menarik investor.
“Influencer itu diharapkan juga akan mempengaruhi investor mau berinvestasi di IKN? Kalau ini juga yang menjadi tujuan menghadirkan influencer, tentu relatif keliru,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga saat berbincang dengan
RMOL, Selasa (30/7).
Menurut Jamiluddin, investor kelas kakap tentu tidak akan mudah termakan framing medsos yang kerap digunakan influencer untuk menyampaikan kontennya. Terlebih, para investor juga diyakini tidak menjadi pengikut influencer tersebut.
“Karena itu, tentu sulit konten yang dikemas influencer dapar mempengaruhi investor untuk berinvestasi,” jelas mantan Dekan FIKOM IISIP ini.
Lebih jauh, Jamiluddin menilai kehadiran influencer yang diharapkan Jokowi dapat menggugah para investor tidak akan tercapai.
“Ini artinya, melibatkan influencer dalam kegiatan Jokowi berkantor tiga hari di IKN sangat tidak efisien dan tidak efektif,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: