Dalam
Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Potensi Perkuatan Food Bank Melalui Koperasi Indonesia" yang diadakan oleh Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Food Bank dinilai sebagai platform yang efisien untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mendistribusikan surplus makanan.
"Kami melihat program makanan gratis yang diinisiasi Presiden terpilih sebagai solusi dari masalah yang ada," ujar Ketua Inkowapi, Sharmila, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (26/7).
Food Bank, kata Sarmila juga diharapkan dapat mengatasi masalah pemborosan makanan (food waste) dan kerawanan pangan (food insecurity) yang masih menjadi tantangan di Indonesia.
Saat ini, penanganan sampah makanan di Indonesia sendiri diketahui masih belum optimal, dengan 19-29 ton sampah makanan diproduksi setiap tahunnya.
Untuk itu, menurut Sharmila, Food Bank bisa menjadi solusi yang baik karena juga dapat menjaga stabilitas harga dan mengurangi inflasi dengan menyeimbangkan pasokan dan permintaan pangan, serta mengentaskan kemiskinan dengan menyediakan akses pangan dan memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan dan distribusi makanan.
"Inisiatif Food Bank ini tidak hanya dapat mengatasi food waste, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi di Indonesia," tambah Sharmila.
Sebagai informasi, Tim Pakar Prabowo dan Gibran sendiri sebelumnya telah memperkirakan biaya program makan siang gratis bagi anak sekolah, balita, dan wanita hamil akan memakan anggaran jumbo mencapai Rp100 triliun hingga Rp120 triliun pada tahun pertama implementasi program ini.
"Program ini akan membutuhkan pendanaan bertahap sebesar Rp100 hingga Rp120 triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko beberapa waktu lalu.
Adapun diskusi ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Asosiasi dan Himpunan, Wisnu W. Pettalolo, Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Arief Prasetyo Adi dan Wakil Rektor Universitas Koperasi Indonesia Prof. Ahmad Subagyo.
BERITA TERKAIT: