Ketua Umum AAJ sekaligus penanggung jawab gelaran Munas, Muhammad Isnaini menjelaskan bahwa kepastian Presiden Jokowi hadir dan membuka Munas sudah dikorfirmasi oleh Kementerian Sekretariat Negara dan Protokol Istana.
“Kami memikirkan sejak sebelum Pilpres 2024 lalu. Supaya ada keberlanjutan," kata Isnaini melalui siaran persnya, Selasa (23/7).
Isnaini menegaskan bahwa Munas AAJ bukan sekadar seremonial, karena pihaknya serius mengelola jaringan
relawan dengan meletakkan ideologi Jokowisme.
"Yakni ideologi kebangsaan yang mengandung nilai-nilai keteladanan kerja untuk rakyat. Kami juga tidak
ingin relawan hanya menjadi pasukan hore tatkala ada pesta demokrasi," kata Isnaini.
Isnaini menerangkan bahwa ideologi Jokowisme mengikat relawan AAJ untuk tidak menjadi kelompok relawan yang sering dituding oportunis.
"Termasuk budaya "minta-minta" karena merasa sudah berjuang atau berkeringat di Pilpres 2024," kata Isnaini.
Kata Isnaini, pasca Munas menjadi periode penting untuk
mewujudkan semua agenda AAJ ke depan. Untuk itulah, Tim Perumus AAJ juga telah merampungkan platform sebagai pedoman seluruh relawan.
“Sehingga jelas konsekuensi menjadi relawan AAJ. Fokus kami di perdesaan karena secara faktual 90 persen relawan kami ada di pedesaan," kata Isnaini.
Pada sesi penutupan Munas, panitia mengundang Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep sekaligus untuk menyampaikan pidato politik.
“Kenapa Mas Kaesang, nanti akan ada lagi penjelasan lanjutan. Kami berharap bahwa kehadiran Bapak Presiden akan melecut spirit kami dalam membangun AAJ pada rel yang benar," demikian Isnaini.
BERITA TERKAIT: