Hal tersebut ditegaskan Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Jawa Timur dalam mencermati kasus dugaan korupsi dana hibah yang melibatkan sejumlah pejabat di DPRD Jatim.
Dalam kasus tersebut, Ketua MAKI Jember, Heru Satriyo mencium banyak pihak terlibat, tak terkecuali orang-orang yang sedang berkepentingan dalam pencalonan kepala daerah. Maka dari itu, KPK diminta mengusut hingga tuntas kasus yang menyeret empat anggota DPRD Jatim sebagai tersangka baru.
Secara khusus, Heru mendorong KPK memeriksa salah satu pihak berinisial GF yang santer diberitakan sebagai bacabup Jember 2024.
“GF juga seharusnya diperiksa KPK karena dia ada potensi ikut terlibat dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Jatim itu,” kata Heru kepada wartawan, Senin (15/7).
Heru meyakini, kasus rasuah dana hibah Pemprov Jatim banyak melibatkan orang hingga pejabat daerah, tak terkecuali GF.
Maka dari itu, ia mendorong GF segera menyatakan mundur dari pencalonan bupati Jember. Ia meminta GF meniru sikap bakal calon Bupati Bangkalan, Mahfud yang mundur setelah rumahnya digeledah KPK belum lama ini.
"Mahfud juga mundur sebagai anggota DPRD Jatim yang baru kembali dimenangkan dari hasil Pileg 2024 lalu," tutupnya.
BERITA TERKAIT: