Awalnya, Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti membacakan rancangan perubahan tata tertib (Tatib) yang telah dikerjakan Panitia Khusus (Pansus) Tatib maupun Tim Kerja (Timja) Tatib.
Tak berselang lama, sejumlah anggota DPD mengajukan interupsi menolak perubahan Tatib sebagaimana dibacakan LaNyalla.
Salah satu yang melontarkan interupsi adalah anggota DPD Papua Barat Filep Wamafma. Interupsi kemudian melebar dan disampaikan sejumlah anggota lain.
Namun, interupsi-interupsi tersebut tidak digubris LaNyalla. Dia tetap membacakan perubahan Tatib DPD dan mengabaikan suara anggota lain.
Sontak, kondisi ini membuat sejumlah anggota berang, termasuk Filep yang berjalan langsung ke meja pimpinan DPD RI, yang diduduki LaNyalla, beserta Wakil Ketua DPD Nono Sampono dan Sultan Najamudin.
“Pimpinan jangan otoriter!” teriak Filep.
Di tengah kondisi tersebut, ada salah satu anggota yang berusaha merebut palu sidang namun digagalkan LaNyalla.
Pengamanan Dalam (Pamdal) DPD yang melihat kondisi itu pun langsung membentengi meja pimpinan hingga kericuhan bisa dilerai.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD, Nono Sampono berusaha menenangkan situasi.
“Tolong ini forum terhormat, jangan sampai ada yang terlibat kontak fisik,” ucap Nono hingga Rapat Paripurna diskors selama 10 menit.
BERITA TERKAIT: