Kira-kira pesan itu yang disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma saat Rapimnas II Pemuda Katolik yang diadakan di Convention Center Aimas, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya pada Kamis (4/7).
"Langkah signifikan dalam mengatasi stunting, peningkatan kesehatan anak dan malnutrisi di Indonesia, terutama di kalangan keluarga berpenghasilan rendah dan rentan," kata Gusma dalam keterangan resmi yang diterima redaksi.
Lanjut Gusma, sejak tahun lalu, aplikasi ini sudah memperoleh rekomendasi dari Kementrian Desa Republik Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika guna menjadi mitra desa dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Johanes Sitohang menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan platform digital yang mampu menghubungkan perekonomian masyarakat desa dengan berbagai layanan dan produk lokal dan regional.
Manfaatnya jelas, yakni memastikan distribusi informasi tentang bahan makanan yang berkualitas dan murah, yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang, serta dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
"Masyarakat desa pengguna aplikasi mudah mendapatkan informasi yang akurat tentang program makan bergizi gratis hingga mengakses jadwal dan menu harian yang memuat pedoman gizi seimbang melalui fitur yang disediakan oleh aplikasi," kata Johanes.
Sehingga masyarakat di desa juga dapat hemat dengan anggaran belanja bila mengetahui stok makanan dan harga bahan baku yang ada di aplikasi.
BERITA TERKAIT: