Keputusan ini sesungguhnya tidak terlalu mengagetkan karena sebelumnya Presiden PKS Ahmad Syaikhu, telah memberi sinyal tidak lagi mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta dan mendorong kadernya untuk berkontestasi.
"Pernyataan Pak Ahmad Syaikhu ini adalah penolakan halus terhadap Mas Anies," kata analis politik Ahmad Khairul Umam dalam diskusi publik yang diinisiasi forum guru besar dan doktor Insan Cita dengan topik ‘Menakar Peluang Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta 2024’ secara virtual, Minggu malam (23/6).
Umam melanjutkan, selama ini PKS seringkali menjadi pendukung setia dalam setiap ajang kontestasi politik. Namun, di Pilkada Jakarta 2024, PKS ingin menunjukkan taringnya.
"PKS itu partai yang selama ini menjadi makmum dalam setiap ajang kontestasi kekuatan politik, dia belum terbukti menjadi imam pembentukan koalisi," jelasnya.
Atas dasar hal tersebut, PKS yang meraih kemenangan di Jakarta bertekad mengantarkan kadernya memimpin Jakarta meskipun harus bertarung dengan resiko kekalahan.
"Nah seharusnya saat ini dia menjadi imam karena dia memiliki 18 kursi, dia menjadi pemenang di level DKI Jakarta, tetapi nampaknya dia masih bertanya-tanya siapa partai yang siap bergandengan tangan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: