Danis merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Undius Kogoya.
“Keberhasilan operasi TNI menembak mati dua personel tentara OPM, salah satunya Danis Murib terjadi pada Hari Raya Iduladha. Itulah hadiah Idul Adha dari TNI kepada masyarakat Papua yang resah, karena kampungnya diteror OPM,” kata pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting dikutip Selasa (18/6).
Ginting menanggapi pernyataan pers dari Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III TNI, Letjen Richard Tampubolon.
"Keberhasilan Prajurit TNI menembak dua anggota OPM, salah satunya desertir Danis Murib, di Bibida, telah mereduksi kekuatan OPM yang berdampak positif menjaga stabilitas keamanan demi kelancaran proses percepatan pembangunan di Papua," Letjen Richard Tampubolon, Senin (17/6)
Letjen Richard menjelaskan, pasca aksi OPM menembak warga sipil, pasukan TNI melakukan pengejaran terhadap OPM.
Pelaku penembakan dan pembakaran warga dari Kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya melarikan diri dari lokasi kejadian di wilayah Distrik Paniai Timur menuju Distrik Bibida yang lokasinya saling bersebelahan dan masih masuk wilayah Kabupaten Paniai.
Menurut Ginting, keberadaan pasukan TNI sangat penting dalam operasi pengejaran yang dilanjutkan dengan merebut wilayah Distrik Bibida, yang selama ini dikuasai oleh OPM, pada Jumat (14/6).
Namun OPM terus mengganggu keamanan serta situasi kondusif di wilayah Bibida.
Apalagi, kata dia, dalam sejumlah pemberitaan para tokoh masyarakat Bibida, telah menyampaikan dukungannya terhadap pasukan TNI untuk mengejar Tentara OPM yang melakukan teror di kampungnya. Akibatnya sekitar 200 warga harus diungsikan oleh TNI ke tempat yang aman.
BERITA TERKAIT: