Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos mengamati, sentilan Megawati kepada Puan agar bertukar posisi menjadi Ketum PDIP merupakan bentuk kritikan.
"Itu adalah bentuk kritikan kepada Puan tentang sikap politiknya selama ini yang terkesan tidak terlalu konfrontatif kepada Presiden Jokowi dan pemenang Pilpres 2024," ujar Subiran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/5).
Dia mengamati, PDIP di kondisi politik sekarang ini tidak mudah, meskipun menjadi pemenang pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Karenanya, pengamat komunikasi politik lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta itu menyimpulkan, Puan tengah ditegur oleh ibunya sendiri terkait sikap politiknya beberapa bulan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2024.
"Megawati memberikan pesan politik kepada Puan, bahwa jika mau jadi ketua umum ya harus konsisten dengan arah gerak dan prinsip partai, konsisten dengan ideologi partai, konsisten dengan suara pengurus dan loyalis partai," tuturnya.
"Selain itu, sentilan itu disampaikan di hadapan peserta Rakernas karena Megawati hendak menegaskan, bahwa PDIP dan Megawati tidak akan pernah berkompromi dengan para pengkhianat partai," tandasnya.
BERITA TERKAIT: