Dengan catatan ini, Kemendag di bawah Zulkifli Hasan berhasil menjaga momentum perdagangan Indonesia yang selama 48 bulan atau Mei 2020 selalu tumbuh positif.
Surplus perdagangan ini didorong surplus nonmigas sebesar 5,17 miliar Dolar AS dan defisit migas 1,61 miliar Dolar AS.
“Surplus kali ini menandai surplus beruntun yang telah berlangsung selama 48 bulan berturut-turut. Kementerian Perdagangan terus berupaya untuk menjaga momentum surplus dan kami berharap perdagangan Indonesia akan terus menunjukkan kinerja yang baik,” ujar Mendag Zulkifli Hasan kepada wartawan, Jumat (17/5).
Secara rinci, Zulhas mengurai bahwa sumbangan surplus terbesar berasal dari negara-negara mitra dagang seperti India, Amerika Serikat (AS), Filipina, Jepang, dan Korea Selatan. Totalnya mencapai 3,87 miliar Dolar AS.
Sedangkan, penyumbang defisit perdagangan terdalam adalah Singapura, Australia, Arab Saudi, Hong Kong, dan Thailand, yang totalnya mencapai 1,55 miliar Dolar AS.
Secara kumulatif, neraca perdagangan selama periode Januari hingga April 2024 surplus sebesar 10,97 miliar Dolar AS. Surplus perdagangan Januari hingga April 2024 terdiri atas surplus nonmigas 17,68 miliar Dolar AS dan defisit migas 6,72 miliar Dolar AS.
Capaian surplus kumulatif tersebut lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 16,05 miliar Dolar AS.
BERITA TERKAIT: