Pernyataan itu disampaikan pengamat politik Citra Institute, Efriza, terkait sosok yang kelak menggantikan Prabowo Subianto yang terpilih sebagai presiden mendatang.
Kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/5), Efriza mengatakan, banyak sosok yang layak menjadi Menhan, tetapi yang paling layak adalah sosok yang paham betul dengan dunia pertahanan.
"Yang dipilih harus yang benar-benar memahami konsep pertahanan," tambahnya.
Jabatan Menhan tidak untuk mahar politik, apalagi jadi bancakan lobi-lobi antar partai politik dengan presiden terpilih.
"Jabatan Menhan jangan jadi bahan negosiasi, tawar-menawar kepentingan politik semata, sebab menyangkut isu strategis, menghadirkan pertahanan dan keamanan negara, dan mencegah ancaman dari luar," tambahnya.
Dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) itu menyarankan kepada Prabowo-Gibran agar memilih orang yang tepat, dari kalangan profesional.
"Jangan diberikan kepada orang-orang pragmatis hanya karena dukungan politik semata," tutup Efriza.
BERITA TERKAIT: