Imbauan itu menunjukkan bahwa pemerintah lebih pro kepada pengusaha minimarket dibanding pedagang kecil (kelontong).
"Warung Madura buka 24 jam itu sekadar nyambung hidup," tegas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/4).
Menurut Adi Prayitno, penjaga warung Madura sebenarnya juga tak ingin begadang terus menerus, karena pasti ada rasa lelah yang pada gilirannya bisa memicu sakit.
"Tapi himpitan ekonomi yang memaksa mereka begitu. Negara peduli kah?" analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu balik bertanya.
Di sisi lain, Kemenkop UKM membantah pihaknya melarang warung-warung Madura berjualan selama 24 jam. Mereka (warung Madura) hanya diminta mematuhi jam operasional sesuai aturan pemerintah daerah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: