Menurut Direktur Pusat Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto, jika MK mengabulkan permohonan PHPU, maka Indonesia mendapat pelajaran penting, di tengah gelap gulita demokrasi, MK menjadi salah satu institusi yang membawa lilin terang.
"Dan MK merupakan institusi yang bisa kita harapkan untuk itu, yang mengembalikan peradaban demokrasi kita, menyalakan cahaya di tengah kegelapan," kata Wijayanto, pada diskusi yang diselenggarakan Universitas Paramadina dan LP3ES bertema "Masa Depan Demokrasi Indonesia di Masa Kepemimpinan Baru", secara virtual, Minggu (21/4).
Bahkan, kata Wijayanto, jika MK mengabulkan, maka Indonesia juga meraih pembelajaran, agar para elite tidak mengingkari konstitusi dan mengubah aturan main demokrasi.
Dan jika MK memutuskan sebaliknya, yakni menolak semua permohonan, maka itu bukan sesuatu yang mengejutkan.
"Kalau itu berlanjut, jelas mempengaruhi perilaku politisi kita ke depan, politik dinasti semakin marak, dan itu kemunduran, yang belum pernah terjadi sebelumnya," pungkas Wijayanto.
BERITA TERKAIT: