Buktinya, saat ini virus judi yang dikenal dengan slot itu justru makin menjamur dan menjangkiti masyarakat dari kelas atas hingga bawah
Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil mengatakan, hasil uang haram itu ditengarai dinikmati banyak kalangan hingga dipakai untuk urusan politik.
"Pemberantasan judi online masih setengah hati. Sebab aliran hasil judi online itu dinikmati oleh banyak kalangan, termasuk juga untuk membiayai konstestasi politik," kata Nasir Djamil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (3/4).
"Karena itu, upaya membumihanguskan judi online masih sebatas retorika," sambungnya.
Legislator dari Fraksi PKS DPR RI ini mengatakan apa yang dilakukan aparat penegak hukum dalam upaya memberantas judi online tampak sia-sia.
"Pemberantasan yang dilakukan aparat penegak hukum seperti mati satu tumbuh seribu," ujarnya.
Menurutnya, sulitnya mencari pekerjaan dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak buruk judi online menjadi salah satu faktor tidak bisa dikendalikannya serbuan judi online.
"Selama warga kelas menengah masih tergiur dengan judi online dan minimnya kesempatan kerja serta literasi soal itu, jangan harap judi online kita cabut hingga ke akar-akarnya," tutupnya.
BERITA TERKAIT: