Salah satu partai yang diyakini akan legawa adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago merespons isu Nasdem mendapat jatah dua kursi menteri jika Prabowo-Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden 2024.
"Saya rasa ruang-ruang ini dilihat PAN dan Nasdem, bahwa parpol meskipun dia kalah atau menang, tentu tidak ingin berada di luar kekuasaan," kata Arifki kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/3).
Di satu sisi, Arifki tak menampik bahwa perebutan kursi partai juga bakal diwarnai oleh peranan parpol yang berada dalam koalisi.
Artinya, secara sederhana partai dalam koalisi tidak ingin jatahnya lebih sedikit ketimbang partai non koalisi. Hemat Arifki, hal ini pernah diterima PDIP saat memenangi pemilu 2 kali.
"Ketika masuk dalam pemerintahan ternyata ada kebutuhan antara pemerintah terpilih dengan kekuatan politik di parlemen. Saya rasa Nasdem dan juga pemerintahan Prabowo-Gibran melihat peluang-peluang saling menguntungkan ini," kata Arifki.
"Mau tidak mau PAN harus ikhlas, sama dengan ikhlasnya PDIP yang harus berbagi kekuasaan dengan partai-partai politik dalam pemerintahan," demikian kata Arifki.
BERITA TERKAIT: