"Mari jadikan momentum Ramadan, bulan penuh rahmat ini untuk introspeksi diri, memperbanyak ibadah, dan kembali bergandengan tangan paska kontestasi politik," kata Yaqut dikutip dari laman Kemenag, Senin (11/3).
"Perjuangan politik telah usai, sekarang mari berjuang meraih fitri," sambungnya.
Menag juga mengimbau masyarakat agar tidak mempertajam perbedaan yang terjadi. Termasuk di antaranya perbedaan menentukan awal Ramadan.
"Jika ada perbedaan itu biasa saja, termasuk beda menentukan awal Ramadan. Mari saling menghormati, mari kita saling cari titik temu. Yang sama tidak dibedakan, yang beda tidak usah dipersamakan," kata Yaqut.
Sidang Isbat 1 Ramadan 1445 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam, perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.
BERITA TERKAIT: