Antusiasme warga Demak disaksikan langsung Redaksi, saat mengikuti supervisi pengawasan pemungutan dan penghitungan suara susulan (PSS) anggota Bawaslu RI, Herwyn JH Malonda ke Kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (24/2).
Pantauan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Wonorejo yang menjadi titik relokasi 12 tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Karanganyar, ribuan warga pemilih datang untuk menyalurkan hak pilihnya meski dilanda hujan.
Mulai dari anak muda, bapak-bapak, ibu-ibu hingga kakek-kakek maupun nenek-nenek berbondong-bondong mengantri untuk mengikuti PSS.
"TPS piro (berapa) bu," tanya seorang petugas TPS yang berjaga, dan dijawab "limo welas (lima belas)" oleh seorang ibu tua renta yang datang bersama anak perempuannya, dan dijawab kembali oleh petugas dengan memberitahukan posisi TPS ada di kelas paling pojok.
Antrian pemilih nampak mengular panjang di lorong kelas sekolah. Hal itu terjadi karena hampir setiap kelas dijadikan TPS. Sementara, lapangan sekolah masih tergenang banjir setinggi 30 centimeter.
Sahli Ilham Sadil (54) menyampaikan rasa syukurnya bisa mencoblos meski tidak dilakukan pada 14 Februari 2024.
"Senang akhirnya bisa nyoblos. Habis ini balik ke rumah bersih-bersih lagi (karena kena banjir), habis itu kerja lagi," ujar Sahli.
Sahli tidak menyangka pemilu kali ini dibarengi dengan bencana banjir di Demak, akibat adanya tanggul jebol pada 8 Februari 2024. Padahal, dia sudah siap-siap memilih calon pemimpin negara dan pemerintahan serta wakil rakyat di parlemen pada 14 Februari 2024.
"Banjirnya kan enggak surut-surut, karena (arus air dari tanggul yang jebol) gede. Banjirnya sampai 2 meter. Tapi alhamdulillah sudah bisa nyoblos," katanya serta bersyukur.
BERITA TERKAIT: