Padahal, dalam konteks pertahanan, anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) terbilang minim dibandingkan dengan negara lain.
Anggota Dewan Pakar Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono menyebut Indonesia hanya memiliki anggaran pertahanan sebesar Rp130 triliun, sedangkan Singapura negara kecil dengan 5 juta penduduk anggarannya sebesar Rp190 triliun.
“Dengan anggaran yang terbatas, Kementerian Pertahanan bisa ikut membantu untuk membangun rumah sakit termasuk salah satunya ada di DKI Jakarta yang dinamakan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) yang terdiri atas 28 lantai di atas tanah 2,2 hektare yang mempunyai fasilitas Ruang Rawat Inap 1.000 tempat tidur, 11 Ruang Operasi ; Ruang Intensive Care, Unit ICU, ICCU, RICU, PICU, NICU dengan 90 tempat tidur serta Instalasi Gawat Darurat dengan 55 tempat tidur, sehingga rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang terbesar di Jakarta dan bahkan di Asia Tenggara,” ujar BHS akrab disapa kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/2).
“Padahal Kementerian ini juga harus mengeluarkan anggaran untuk alutsista, memperbanyak jumlah prajurit beserta kesejahteraan keluarganya, memajukan industri pertahanan, memodernisasi dan menambah peralatan tempurnya. Ini adalah hal yang sangat luar biasa,“ tambahnya.
Hal yang berbeda dengan Calon Presiden Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta (2017-2022). Tercatat, Anies selama 2018-2022, menghabiskan anggaran total Rp303,17 triliun, dengan anggaran tahunannya sekitar Rp80 triliun.
Menurut BHS, di masa itu, Anies hanya membangun 1 puskesmas. Padahal sudah diminta DPRD (DKI) dari tahun 2019 sedangkan di Jakarta masih kurang sekitar 15 puskesmas di kelurahan yang belum ada puskesmasnya sampai dengan jangka waktu 4 tahun.
“Tetapi Pak Prabowo langsung merealisasikan 30 rumah sakit sekaligus di seluruh wilayah Nusantara sampai ke Papua yang baru diresmikan 1 tahun yang lalu dan tentunya RSPPN ini bisa menampung lebih banyak prajurit TNI, keluarganya dan masyarakat yang ada di wilayah Jakarta tersebut,” beber dia.
“Ini bukti bahwa Pak prabowo jauh lebih memperhatikan kepentingan masyarakatnya untuk menjadi sehat dan bila sehat tentunya masyarakat bisa meningkatkan produktivitasnya dan tentu menuju kepada kesejahteraan,“ tandas BHS.
BERITA TERKAIT: