Mantan wartawati itu datang ke lokasi dengan mengenakan setelan gamis berkelir hijau dan kerudung krem. Kehadirannya disambut ribuan santri, santriwati, dan warga sekitar Ponpes Nurul Khalil.
Beberapa dari mereka tampak saling berebut bersalaman dengan ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.
Sebelum istigasah, Atikoh berkesempatan untuk berbicara ke hadapan santri dan santriwati. Ia sempat menyinggung soal adab.
Menurutnya, para santri harus merasa menjadi pihak yang beruntung bisa mengenyam ilmu di ponpes, karena memperoleh pendidikan akhlakul karimah.
"Jadi, adik-adik santri harus merasa bersyukur sekali karena adab dan akhlaknya sudah dibimbing luar biasa oleh pak kiai, bu nyai, oleh ustaz dan ustazah di pesantren," ucap Atikoh dalam sambutannya.
Atikoh mengatakan, adab menjadi penting karena lebih tinggi daripada ilmu. Sebab, seseorang berpendidikan tanpa akhlak akan memakai ilmu merusak orang lain.
"Kalau ilmunya tinggi tetapi tidak memiliki adab atau akhlak, ilmunya bisa digunakan untuk merusak orang lain, untuk merugikan orang lain, untuk berbuat jahat, atau untuk merusak alam semesta, tetapi kalau akhlaknya bagus, adabnya bagus, ilmu yang dia miliki pasti untuk kemaslahatan umat," kata Atikoh.
Selain berbicara adab, dalam sambutannya juga Atikoh turut membahas program KTP Sakti yang menjadi program unggulan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ia mengurai, KTP Sakti adalah program yang akan memperbaiki dan menyatukan data penerima manfaat, sehingga tidak ada warga miskin yang tak mendapatkan bantuan.
"Datanya itu benar-benar akurat, bu, karena sekarang ada yang seharusnya mendapatkan Bansos tidak dapet. Ada enggak di sini? PKH? KIS? KIP? Ini kalau KTP Saktinya itu sudah ada datanya itu akan riil. Jumlah yang harusnya dapat bantuan itu nanti akan terlihat di sini (KTP Sakti, red) dan yang mendaptakan itu yang benar-benar berhak," kata Atikoh.
Atikoh dalam sambutannya juga berbicara soal komitmen Ganjar-Mahfud untuk memberikan insentif bagi kader penggerak posyandu.
Menurutnya, kader penggerak posyandu banyak berperan memberantas stunting atau tengkes sampai menanggulangi Covid-19 sehingga wajar negara memberikan mereka insentif.
"Program Ganjar Pranowo dan Mahfud MD insya Allah akan memberi insentif ke kader posyandu," demikian Atikoh.
BERITA TERKAIT: