Ratusan karyawati tampak menyambut Atikoh di area halaman pabrik. Ia pun tampak menyalami satu persatu karyawati yang berjejer sepanjang pintu masuk pabrik.
Selanjutnya, Atikoh bertemu pemilik pabrik sepatu. Sang pemilik lalu mempersilakan Atikoh yang hadir didampingi Wasekjen PDI Perjuangan Sadarestuwati untuk memasuki area dalam pabrik dan melihat proses pembuatan sepatu, mulai dari pengemasan, perekatan, pengeleman, hingga pengecekan.
Atikoh dalam sebuah kesempatan terlihat mengecek mesin yang digunakan untuk membantu perekatan. Dia sesekali berbincang dengan karyawati pabrik meskipun tidak dilakukan dengan lama.
Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) itu menyebut mayoritas pekerja pabrik sepatu di Bareng ialah wanita. Ia pun menyambut positif langkah pabrik yang mempekerjakan wanita sebagai upaya dunia usaha memberdayakan perempuan.
"Tentu ini adalah bagian dari pemberdayaan perempuan dan perempuan itu bisa jadi sosok yang mandiri dan bisa berkontribusi juga dari sisi ekonomi dan bagi penggerakan roda perekonomian baik keluarga maupun masyarakat bangsa dan negara," kata Atikoh.
Namun, Atikoh berharap para karyawati ke depannya perlu dibekali pendidikan agar mereka memiliki kemampuan berdaya saing.
"Tentu perlu dibekali juga dengan peningkatan kapasitas, baik dari sisi secara profesional dari sisi manjemennya maupun dari sisi mereka diberi akses yang luas terkait dengan pendidikan maupun dari sisi ekonomi," demikian Atikoh.
BERITA TERKAIT: