Menanggapi hal ini, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan bahwa ini adalah kenyataan yang harus diterima.
"Memang itu faktanya yang ada di kita, itulah sebabnya bagaimana kita memberikan perhatian yang lebih kepada pendidikan," kata Anies pada wartawan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Jempur, Sorong, Selasa, (16/1).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menekankan bahwa dirinya bersama Cawapres Muhaimin Iskandar berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Kota itu disebut hidup dan mati itu bukan karena ada gedung ataupun tidak ada gedung. Walaupun gedungnya penuh, jalannya baik, kalau tidak ada orangnya yang tinggal disebut juga kota mati," tegasnya.
"Jadi yang menentukan yaitu adalah manusia, kualitas manusianya untuk tingkat pendidikan. Masalah kita dan itu seharusnya sudah menjadi perhatian sejak dulu," demikian Anies.
Adapun Presiden Joko Widodo mengatakan, ketidakseimbangan rasio S2 dan S3 seharusnya tidak terjadi karena Indonesia butuh SDM unggul untuk menghadapi kompetisi global di beberapa tahun ke depan.
"Saya kaget juga kemarin dapat angka ini saya kaget. Indonesia itu di angkanya 0,45 persen," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara Forum Rektor Indonesia yang digelar di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (15/1).
BERITA TERKAIT: