"Jadi kami belum punya angan-angan dua putaran, karena kami yakin Pemilu selesai satu putaran saja. Tanggal 14 Februari insya Allah sudah selesai," kata Nusron, lewat keterangan tertulis, di Jakarta Selatan, Kamis (11/1).
Optimisme TKN, kata dia, didasari kehendak masyarakat yang dinilainya lebih banyak menginginkan Pemilu berlangsung satu putaran, karena sudah lelah dengan hiruk-pikuk politik.
"Masyarakat sudah capek, sudah lelah. Masyarakat ingin ibadah memasuki bulan puasa itu dengan tenang, dengan khusyuk, tanpa hiruk-pikuk di Sosmed, hiruk-pikuk copras capres," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu juga menyinggung hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran jauh meninggalkan dua pesaingnya, yang dinilainya jadi gambaran objektif kehendak masyarakat.
"Pasangan Prabowo-Gibran di survei terakhir 48,05 persen dari IPSOS. Itu pun yang menyatakan belum memilih 11,8 persen," jelasnya.
"Berarti masyarakat back mind-nya menghendaki Pemilu cukup sekali saja, satu putaran saja," sambungnya.
Tak hanya itu, Nusron juga menyoroti penggunaan anggaran negara dalam agenda Pemilu. Ia menyebut Rp27 triliun anggaran negara bisa dihemat bila Pemilu hanya satu putaran.
"Kalau Pemilu ini dilaksanakan satu kali saja, satu putaran saja, negara hemat. Untuk KPU anggarannya Rp17 triliun pada putaran kedua, untuk keamanan Rp10 triliun," pungkas Nusron.
BERITA TERKAIT: