"Selain itu, hingga saat ini belum ada lembaga survei merilis elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden meraih suara lebih dari 50 persen sebagai syarat minimal memenangi Pilpres," kata pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/1).
Emrus lantas mencontohkan hasil survei Litbang Kompas menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di bawah 40 persen, tepatnya 39,3 persen; lalu pasangan Amin 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud 15,3 persen.
Kemudian survei LSI pada 3 sampai 5 Desember 2023. Pada survei ini, Prabowo Gibran paling tinggi, namun belum sampai melebihi 50 persen, tepatnya 45,6 persen.
Nomor dua ada Ganjar-Mahfud dengan 23,8 persen, dan Anies-Muhaimin 22,3 persen.
Merujuk pada teori probabilitas yang menjadi landasan survei, maka Emrus menilai pilpres satu putaran sulit terwujud.
"Secara rasional sulit satu putaran, karena tiga pasangan calon untuk mencapai suara 50 persen plus satu sangat sulit," tandasnya.
BERITA TERKAIT: