Debat ketiga capres digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1). Tema debat seputar pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
“Dalam debat ketiga ini, Ganjar cerdas. Anies bernas dan ofensif. Prabowo defensif, namun kurang elaboratif,” kata Umam lewat keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Senin (8/1).
Umam menyebut Ganjar tampil simpatik, lebih tertib, pola konfrontasi yang terukur, dan diperkuat dengan substansi yang cukup impresif.
Politikus PDI Perjuangan itu dinilai mampu mengelaborasi argumen tentang visi pertahanan, keamanan dan diplomasi ekonomi dengan cukup impresif.
“Ganjar mampu mengelaborasi basis argumennya secara
clear ketika tampil menjelaskan tentang kematangan perencanaan dan komitmen antikorupsi dalam eksekusi kebijakan pertahanan, penguatan infrastruktur cyber nasional, dan komitmennya pada upaya revitalisasi kinerja ASEAN yang cenderung prosedural,” ujarnya.
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina itu mengatakan, Ganjar juga terlihat kompak dengan calon presiden nomor 1 Anies Baswedan menyerang Prabowo dalam debat semalam. Serangan bertubi-tubi ini tak terlepas dari kepentingan untuk mengejar elektabilitas Prabowo.
Ganjar juga sempat membuat Prabowo mati kutu saat mempertanyakan mengapa sejumlah data menunjukkan Indeks pertahanan Indonesia menurun. Ia juga meminta Prabowo memberikan solusi atas permasalahan itu.
"Pak Prabowo, saya mau bertanya kepada Bapak, termasuk kemudian capaian MEF (Minimum Essential Force) kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen. Mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya?" tanya Ganjar.
Ganjar menilai jawaban Prabowo tak menjawab seluruh pernyataan dirinya. Ia juga meminta bantahan Prabowo itu dibuka dengan bukti yang konkret.
"Silakan Anda bantah di sini," tegas Ganjar.
BERITA TERKAIT: