Dalam pertanyaan yang disampaikan moderator, disebutkan bahwa konflik Laut China Selatan belum selesai, dengan Code of Conduct (CoC) yang belum ramping. Bahkan saat ini Laut China Selatan menjadi arena hegemoni antara Amerika Serikat dan China.
Terkait hal ini, capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengusulkan agar dibentuknya kesepakatan sementara, dengan tujuan untuk mencegah situasi yang tidak diinginkan.
"Indonesia bukan claimant, jadi sebenarnya kita punya banyak langkah untuk dilakukan," kata Ganjar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu malam (7/1).
Langkah pertama yang perlu dilakukan menurut Ganjar adalah evaluasi upaya penyelesaian konflik. Bahkan setelah dibuat Declaration of Conduct (DOC), namun konflik 20 tahun itu belum menemukan titik terang.
"Usulan kami jelas dan clear. Apa itu? Kesepakatan sementara. Kenapa kesepakatan sementara perlu didorong dan inisiatif? Agar kita bisa mencegah situasi yang tidak diinginkan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ganjar menyoroti upaya modernisasi militer China yang diperkirakan rampung pada 2027. Jika China semakin kuat, maka bukan tidak mungkin potensi konflik menjadi kenyataan.
"Mungkin perangnya tidak sampai ke Indonesia, tapi kita bisa kena dampaknya," imbuh dia.
Langkah lain yang diusulkan oleh Ganjar adalah penguatan patroli di wilayah Laut China Selatan. Untuk itu dibutuhkan infrastruktur seperti tanker-tanker terapung bagi TNI AL.
Infrastruktur ini diperlukan agar logistik menjadi murah, sehingga patroli tidak selalu kembali ke titik awal.
"Kita akan meredam dengan cara itu," tutupnya.
BERITA TERKAIT: