Saat melakukan konsolidasi relawan pemenangan di Kepil, Wonosobo, Ganjar mengungkapkan bahwa strategi itu yang pertama adalah data. Pemerintah harus memiliki satu data pertanian Indonesia.
"Yang pertama, kedataan, lahan petani dan petaninya. Maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, insyaallah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," kata Ganjar dikutip Rabu (20/12).
Kedua, peta komoditas Indonesia. Karena keberagaman komoditas sangat dibutuhkan agar tidak terfokus dalam satu jenis makanan yang diproduksi.
"Maka saya katakan, yuk kita kembali pada kekuatan lokal. Maka kalau terdata dengan baik input dan output sudah terlihat, baru kita akan bicara kuantitas berapa yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," lanjutnya.
Ganjar menambahkan, tak kalah penting yang ketiga adalah pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi (Saprodi) dan sarana produksi pertanian (Saprotan) kepada petani.
"Sampai titik itu kita mulai bicara saprotan dan saprodi apa yang diberikan untuk sarana produksinya dan pertaniannya. Maka modernisasi juga dilakukan, termasuk kemudian menyiapkan pupuk, obat, alat dan mesin pertanian (alsintan) selama proses sampai keluar menjadi produk," kata Ganjar.
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ahmad Rofiq mengaku mendukung strategi Ganjar untuk menurunkan harga bahan pokok.
"Rakyat Jawa Tengah sudah sangat tahu bahwa dia pemimpin yang sangat bisa diandalkan untuk memajukan republik ini karena rekam jejaknya sangat baik," kata Sekjen Partai Perindo ini.
Begitu pula dari sisi sosok Ganjar, sifat dan perilaku dari kultur Jawa yang kental di dalam diri Ganjar juga diyakini membuatnya sangat akrab dan lebih dekat dengan masyarakat setempat.
"Mas Ganjar lahir dan besar dalam kultur Jawa yang sangat kuat, apalagi ditopang dengan pendidikan tinggi yang sangat baik," ujar Rofiq.
BERITA TERKAIT: