Pertemuan selama kurang lebih 15 menit itu dilakukan Megawati dalam kapasitas sebagai dewan juri Zayed Award for Human Fraternity 2024.
Megawati merupakan salah satu dari enam anggota independen yang dipilih sebagai juri bersama tokoh dunia lainnya, seperti Ketua Komisi Amerika Serikat (AS) untuk Kebebasan Beragama Rabbi Abraham Cooper, Sekretaris Jenderal Zayed Award Mohamed Abdelsalam, mantan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova.
Pemilihan dewan juri dilakukan atas kontribusi mereka terhadap pelayanan sosial untuk upaya hidup berdampingan dengan damai di seluruh dunia.
Mega juga didampingi oleh Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP bidang Hukum Yasonna Laoly, dan Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono.
Dalam keterangan tertulis DPP PDIP, pertemuan tersebut ditujukan untuk membahas nominasi dan pemenang Zayed Award. Penghargaan ini akan diumumkan di Abu Dhabi pada 4 Februari 2024, bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional.
Namun di samping itu, Puan mengungkap pertemuan tersebut juga turut membahas hubungan Indonesia dengan Vatikan yang sudah terjalin cukup erat sejak zaman Presiden pertama RI, Soekarno. Di mana Indonesia dan Vatikan selama ini selalu saling mendukung dalam upaya menjaga kerukunan umat beragama.
"Sebagai salah satu negara Muslim terbesar, kita, Indonesia, terus mengutamakan kerukunan antar umat beragama dan Paus Fransiskus menyampaikan bahwa hal itu harus terus dilakukan agar toleransi antar agama terus dijaga agar perdamaian dunia bisa bisa tercipta," kata Puan.
Pada kesempatan itu, Puan juga mengatakan Mega menyampaikan ucapan terima kasih atas tiga bintang yang diberikan Vatikan kepada Presiden Soekarno pada 1956, 1959, dan 1964.
"Indonesia dan Vatikan harus menjadi pendorong positif perdamaian di dunia, penyelesaian perang dan konflik di berbagai wilayah dunia," sambung mantan Menko PMK itu.
Puan kemudian mengajak Vatikan untuk bersama Indonesia mendorong perdamaian di Jalur Gaza.
Di akhir pertemuan, Paus Fransiskus memberikan cenderamata berupa buku karyanya sendiri yang menceritakan tentang pentingnya menerapkan kerukunan antar umat beragama.
BERITA TERKAIT: