Dalam tiga tahun terakhir, program yang awalnya bernama Kartu Prakerja ini telah menjawab tiga poin persiapan keterampilan angkatan kerja dalam negeri, yakni
skill-first policies, yaitu fokus pada keterampilan bukan gelar, mendukung cara kerja
hybrid, dan mengembangkan keterampilan
Artificial Intelligence (AI).
“Inilah wujud
public-private partnerships sesungguhnya yang terukur dan masif, memberi dampak seluas nusantara,” ujar Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto saat acara Cangkrukan Bareng Menko Perekonomian, di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (5/12).
Dalam mewujudkan
public-private partnerships, prakerja bekerja sama dengan berbagai mitra lembaga pelatihan. Menko Airlangga juga
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga mengajak bicara beberapa pemilik lembaga pelatihan yang ada di Surakarta dan sudah bekerja sama dengan Prakerja.
Salah satunya yakni LPK Dian Nusantara Surakarta yang menyediakan program pelatihan daring di bidang teknologi informasi, mulai dari
digital marketing, desain
website, dan aplikasi perkantoran seperti MS Word, Excel, Powerpoint. Pada 2022 lalu jumlah peserta pelatihannya mencapai 73 ribu orang.
Salah satu peserta yang diajak berdialog bernama Rofi. Pria yang mempunyai usaha servis laptop itu sudah mendaftar Prakerja sebanyak tiga kali, dan baru lolos pada gelombang 54. Dia mengakui setelah mengikuti Prakerja, informasi tentang usahanya semakin meningkat mesin pencarian daring maupun media sosial.
“Saya sudah ikut Prakerja, dan usaha saya makin meningkat. Kalau cari di Google
keyword servis laptop Solo akan muncul nama usaha saya yakni BK Computer Solo. Saya masih ada keinginan untuk makin besarkan usaha saya lagi,” kata Rofi.
BERITA TERKAIT: