Pasalnya banyak Gelanggang Olah Raga (GOR) milik Pemprov DKI yang sedang proses revitalisasi. GOR tersebut awalnya diharapkan bisa menjadi gudang logistik Pemilu 2024.
Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata menyesalkan revitalisasi GOR dilakukan di saat persiapan Pemilu 2024. Sementara solusi yang ditawarkan untuk menggunakan kantor Kecamatan dinilai kurang representatif, sebab khawatir tidak mampu menampung ribuan kotak suara.
“Kami di DKI Jakarta itu TPS nya banyak. Jadi kalau standar tempatnya adalah kantor Kecamatan, itu nggak cukup. Misalnya satu Kecamatan ada 1.000 TPS, secara teorinya ada 4.000 kotak suara disitu. Kalau kotak suara itu luasnya 40 sentimeter kali 40 sentimeter kali tingginya 60 sentimeter setidaknya kami butuh 250 meter persegi untuk rekap kotak suara tersebut,” kata Wahyu dikutip dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta, Rabu (29/11).
Wahyu berharap Komisi A DPRD DKI bisa mencarikan solusi tempat rekapitulasi yang layak agar proses penghitungan suara di DKI Jakarta tidak ada kendala.
“Masih memungkinkan waktu untuk dicarikan tempat, karena pimpinan (Komisi A) tadi meminta tanggal 4 Desember kumpul lagi untuk finalisasi, kita lihat nanti,” demikian Wahyu.
BERITA TERKAIT: