Airlangga hadir mewakili Presiden Indonesia, bersama dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, Perdana Menteri Singapura, dan para pimpinan 21 negara anggota APEC lainnya.
Kehadiran dalam forum tersebut menunjukkan komitmen Indonesia yang sangat kuat untuk mendukung tercapainya kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.
Tema yang diambil dalam diskusi ABAC tahun ini adalah Equity, Sustainability, dan Opportunity.
Terkait Sustainability, Airlangga berpendapat bahwa para pebisnis yang terlibat dalam APEC perlu mengupayakan terwujudnya Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui percepatan transisi energi, penghentian penggunaan batu bara, dan pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan.
"Indonesia perlu mengajak semua pihak untuk berkolaborasi melalui skema G to G; G to B; dan B to B untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, blended finance, dan kolaborasi konkret lainnya untuk mewujudkan komitmen dan tujuan bersama di kawasan Indo-Pasifik," kata Airlangga dikutip dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sabtu (18/11).
APEC San Francisco menjadi tonggak sejarah terbentuknya ASEAN Caucus dalam APEC Business Advisory Council, yang memungkinkan suara ASEAN dapat didengar lebih keras di berbagai forum termasuk di APEC. ASEAN merupakan salah satu kawasan strategis yang memiliki modal kuat untuk menjadi pusat dari pertumbuhan dunia.
ASEAN Caucus dapat menjadi bagian penting untuk memperkuat inisiatif transisi energi, pencapaian netralitas karbon, dan mempercepat implementasi pembayaran digital lintas batas melalui kerja sama lembaga-lembaga keuangan.
BERITA TERKAIT: