Mengantisipasi hal ini, Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) mengerahkan 1.011 hipnoterapis profesional siap memberikan pendampingan kepada capres-cawapres dan caleg yang mengalami persoalan mental.
"Jika perlu, diberikan secara gratis kalau mereka sudah kehabisan modal. Program ini akan dibuka mulai 15 Februari-15 Maret 2024," kata Ketua Umum DPP PKHI, Avifi Arka lewat keterangan resminya, Minggu (12/11).
Data Indeks Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia Tahun 2023 yang dimuat laman World Population Review menyebutkan bahwa di Indonesia ditemukan 9.162.886 kasus depresi dengan prevalensi 3,7 persen.
Selain itu, mengutip laman Sehat Negeriku Kemenkes, Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk, artinya sekitar 20 persen populasi di Indonesia itu mempunyai potensi-potensi masalah gangguan jiwa.
PKHI sebagai organisasi profesi hipnoterapi sangat prihatin akan fenomena ini. Sehingga PKHI merasa perlu menyelenggarakan layanan hipnoterapi sebagai bentuk kepedulian terhadap problematika bangsa.
Hipnotis sendiri masuk ke cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Ilmu ini adalah ilmiah dan siapapun bisa mempelajarinya.
Terapan hipnotis saat ini sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia seperti Hypnoterapist (penyembuhan), Hypno Parenting (pola asuh orang tua), Stage & Street Hypnosis (hiburan seperti di Televisi atau Media Sosial).
Selanjutnya Forensic Hypnosis (untuk para praktisi dan penegak hukum), Hypno Selling (teknik menjual), Hypno Motivation, Hypno Birthing (melahirkan tanpa rasa sakit), dan Medical Hypnosis (mental anestesi, khitan tanpa sakit, cabut gigi tanpa sakit).
BERITA TERKAIT: