Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggara Pemilu tahun 2023, di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (8/11).
"Beberapa waktu yang lalu saya mengajak capres-capres untuk makan siang bersama untuk memberikan pesan bahwa demokrasi itu begitu, silakan bersaing, silakan berkompetisi, kompetisi itu biasa dan wajar," ujar Jokowi.
"Perbedaan politik, perbedaan pilihan, itu juga biasa dan wajar. Jangan sampai yang di atas sudah makan-makan bersama, yang di bawah, di daerah masih ribut-ribut, ini yang perlu kita jaga bersama-sama," tambahnya.
Presiden ketujuh RI yang sudah menjabat dua periode itu mengingatkan, kerukunan dan persatuan bangsa tidak boleh dikorbankan karena perbedaan politik di pemilu. Sehingga, dia mengajak seluruh masyarakat menjaga kondusivitas.
"Tetap harus kita jaga, stabilitas keamanan harus kita jaga bersama-sama," sambungnya menegaskan.
Lebih lanjut, Jokowi meyakini demokrasi di Indonesia sudah semakin berkualitas. Masyarakat juga semakin bijak dalam memilih dan bersikap dalam politik. Karena menurutnya, pemilu adalah pestanya rakyat, sehingga seharusnya disambut dengan ruang gembira.
"Bukan kekhawatiran, bukan keresahan, bukan kerisauan yang hadir, tetapi kegembiraan dan sukacita. Untuk itu segala upaya harus kita lakukan bersama-sama dengan harapan besar bahwa pemilu ini dapat benar-benar menjadi ajang konsolidasi," tuturnya.
"Ajang konsolidasi yang menghasilkan gagasan-gagasan, yang menghasilkan ide-ide gagasan taktis, ide taktis solusi-solusi yang baik untuk kemajuan bangsa dan negara kita," demikian Jokowi.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengundang tiga bakal calon presiden yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan untuk makan siang di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (30/10).
BERITA TERKAIT: