Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 mencatat, jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 278,70 juta jiwa, hampir 55 persen merupakan anak muda. Fakta ini merupakan gelombang besar dan sejarah Pemilu Indonesia.
Pengamat komunikasi Universitas Gadja Mada, Nyarwi Ahmad mengungkapkan, sejauh ini anak muda berpotensi menjadi penentu Pemilu 2024, namun mereka harus menjaga momen tersebut agar tidak hanya dimanfaatkan oleh elite dan partai tertentu.
Nyarwi mengatakan, sejauh ini banyak partai yang mengatasnamakan anak muda, dengan menggalang isu-isu terkait anak muda namun sebenarnya kurang menyentuh anak muda secara langsung.
"Misalkan di media sosial. Bila kita tracking isu anak mudanya seputar Gibran (Rakabuming Raka). Sangat minim menemukan voice tentang anak muda yang kuat berkaitan dengan suara mereka tentang politik," kata Nyarwi dalam webinar bertajuk "Suara Muda, Suara Penentu" yang diselenggarakan oleh Apahabar Community di Jakarta, dikutip Kamis (2/11).
Karena itu, Nyarwi mengajak anak muda untuk menjaga momen ini, dengan sadar akan posisi mereka agar benar-benar mamanfaatkan kekuatannya dalam menentukan pemimpin terbaik untuk kemajuan negeri.
"Saya berpikir kalau anak muda tidak memanfaatkan Pemilu kali ini, akan sangat disayangkan, karena tidak menjadi momentum bagi mereka. Perlu menghadirkan anak muda yang punya privilege tertentu dan hadir dalam Pemilu, ini menjadi momen mereka," kata Nyarwi.
BERITA TERKAIT: