Politisi senior PDIP TB Hasanuddin mengaku tersinggung dengan pencopotan baliho tersebut. Terlebih, pencopotan dilakukan di sepanjang jalan menuju tiga lokasi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo yakni Batu Bulan, Kabupaten Gianyar serta di Kota Denpasar, Bali.
"Sebagai kader PDIP saya merasa tersinggung dengan pencabutan baliho Pak Ganjar dan Pak Mahfud, dan bendera yang merupakan lambang kebanggaan kami hanya karena ada kunjungan Presiden ke Bali untuk meninjau harga. Aneh kan?" tegas TB Hasanuddin dalam keterangannya, Rabu (1/11).
Anggota Komisi I DPR RI ini juga mempertanyakan apakah ada aturan yang dilanggar, sehingga baliho dan bendera PDIP dicabut.
"Perlu juga diingat selama ini Pulau Bali merupakan basis massa PDIP jadi wajar-wajar saja bila baliho dan bendera PDI Perjuangan banyak dipasang di sana," tegasnya.
Terlebih, baliho dan bendera PDIP memang sudah terpasang jauh-jauh hari di sepanjang jalan menuju lokasi yang kini dikunjungi Presiden Jokowi.
Atas dasar itu, TB Hasanuddin menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait pencabutan baliho dan bendera PDIP.
"Yang jelas kami akan selidiki lebih lanjut, apakah pencopotan ini merupakan satu upaya provokasi atau apa. Tentu kami tak akan diam saja," tandasnya.
BERITA TERKAIT: