Komisi III juga mempertanyakan aparat dalam memahami standar operasional prosedur (SOP) saat mengamankan demonstrasi warga.
"Saya prihatin dan menyayangkan, ada tiga warga yang dilaporkan terkena tembakan, bahkan salah satunya dikabarkan tewas," tegas anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari, dalam keterangannya, Senin (9/10).
Untuk itu dia meminta Polri menelusuri penyebab, dan ke depan memastikan setiap penanganan unjuk rasa tidak boleh lagi ada peluru tajam.
Taufik juga mendesak agar jatuhnya korban dalam unjuk rasa itu diusut tuntas.
Pihak kepolisian, kata Taufik, dalam konflik warga dengan perusahaan, harusnya bertindak sebagai mediator, bukan menjadi eksekutor, berhadap-hadapan dengan warga.
"Usut tuntas dan transparan, harus dipastikan pelakunya ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," tegas legislator asal Lampung itu.
Ketua DPP Partai Nasdem itu juga meminta dilakukan pemulihan hubungan Polri dengan warga setempat. Hal itu penting, demi menjaga kondusifitas.
"Jangan sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Juga perlu dikaji akar masalahnya, dan Polri membantu menyelesaikan tanpa kekerasan," pungkasnya.
Sebelumya, demonstrasi warga berlangsung di area perusahaan PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP) 1, di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Sabtu (7/10). Aksi memanas, usai massa mencoba menduduki lahan di titik lokasi lain.
BERITA TERKAIT: